Friday, 20 January 2017
Wednesday, 4 January 2017

teaching learning

The definition of thinking is a skill that is useful for humans to gain knowledge as much as possible. Thinking skills can be taught in schools in ways direct and systematic, can be held in all fields of study at school and can also be held in a separate program.
Learning about thinking can be done through science is taught. Cognitive abilities are very basic, which is owned by the students can be integrated with the teaching of thinking skills specified directly. Activity decoding in reading requires analysis, comparing, making analogies, make a guess-guess, synthesis, and evaluation, so that the direct teaching of thinking taught to mastery of cognitive abilities as part of the program reading (decoding). (Mulyadiharja & Ganesha, 2012)
The thought process is grouped into four problem-solving, decision making, critical thinking and creative thinking. This is consistent with the literature on high-level thinking. Here are four description of the process of thinking:

Solution to problem
merupaka a problem solving process that preceded seek informas thinking about an event to obtain relevant infosrmasi, then serve targeted information is managed so as to produce a decision to solve an event that is beyond expectation. This is in line with the opinion of the experts the following:
according Hamalik (1994), Problem solving is a mental process and intellectual in finding problems based on accurate data and information, in order to take proper and careful keputusanyang
Another opinion is a problem solving approach where lagkah - the next step until the final settlement is more quantitative (Qrustian Blogs Friendster.c0m).
This berarati orentasi infestigasi learning and problem solving is a discovery which essentially solving the problem. Furthermore, the level of problem solving is to be solved by understanding the amount of knowledge and skills and the results achieved after the individual concerned individuals to experience a learning process that teaches a specific knowledge.

Think critically
The next process of thinking is critical thinking. Keritis thinking is a process before making a decision. Information obtained to be considered so that the right decisions are taken.
This is in line with the opinion of the experts. In general, critical thinking is the determination carefully and deliberately whether to accept, reject or postpone a decision on a claim / statement (Moore and Parker, 1988: 4). Or it can also be said critical thinking is a process that aims to make decisions that make sense about what to believe or what to do (Ennis, 1996: xvii). Critical thinking skills are very important, because in everyday life the way a person directs his life depended on it believes statement, statement of receipt. Further more carefully evaluate a statement, then divide the existing issues relevant whether or not the statement is evaluated. When one considers a statement that he already had certain information that is relevant to the claim and can reflect on where to get more information if needed (Haryani, 2012)

Decision-making
Humans are involved with many things in their daily lives, from the simple to the complex. humans will be faced with many choices. Decision-making is a part of human life in the face of various problems for subsistence, so that every human being requires making the right decision. Decision-making becomes an ordinary thing to do because every individual has faced many problems to be able to sustain life.
Two sections linking decision making is emotional maturity and self-efficacy so that there are two factors that affect a person's apat in taking keutusan. That is a factor of the inside and outside factors.
According Noorderhaven (1995: 46), factors within the individual that can influence the decision include emotional maturity, personality, intuition, and age. Bandura and Jourden (1991: 24) argues that decision making can be facilitated or hindered by their self-efficacy.

Creative thinking
Creative thinking is a mental activity that produces something new results from development. This is in accordance with the opinion of Coleman and Hammen (Sukmadinata, 2004a) that "Creative thinking is a mental activity to improve the purity (originality) and sharpness of understanding (insight) in developing something (generating)". The ability of creative thinking with regard to the ability to produce or develop something new, something unusual that is different from the ideas generated most people.

There are four stages in creative thinking, namely; (1) Exploring, identify what things you want done in conditions that exist at the moment; (2) Inventing, viewing or reviewing a variety of tools, techniques, and methods that have owned that may assist in eliminating the traditional way of thinking; (3) Choosing, identifying and selecting the ideas that are most likely to be implemented; (4) Implementing, how to make an idea can be implemented (Istianah, 2013)

Four of this thinking process into a single unit to be able to face an event that is beyond expectations. The process is forming a cycle thinking in solving the problem. When the problem has not terselesaikn eating process will be repeated from the beginning, enhance information, weigh information back, in order to get the solution.

This article is taken from several sources, can be checked in the following bibliography. May be useful


Bibliography
Bandura, Albert. 1986. Self-Efficacy (Efikasi Diri). Multiply.
Haryani, D. (2012). P – 17 membentuk siswa berpikir kritis melalui pembelajaran matematika, (November), 978–979.
Istianah, E. (2013). MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIK DENGAN PENDEKATAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEAs) PADA SISWA SMA. Infinity2(1), 43–54.
Mulyadiharja, S., & Ganesha, U. P. (2012). PENGEMBANGAN MODEL ASESMEN AUTENTIK PEMBELAJARAN IPA KONTEKSTUAL TERINTEGRASI DENGAN MODEL PENGAJARAN, 1(1), 1–12. Retrieved from https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=20&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiKtNT9tpjRAhVMOY8KHeKxBMw4ChAWCGAwCQ&url=http%3A%2F%2Fejournal.undiksha.ac.id%2Findex.php%2FJPI%2Farticle%2Fdownload%2F4482%2F3455&usg=AFQjCNEn1KEGivu9CnKp3mZ-yXI
 Moore, B.N & Parker, R. 1986. Critical Thinking Evaluating and Arguments in Everyday Life. California State University. California: Mayfield Publishing Company.http://www.utc.edu/walker-center-teaching-learning/teaching resources/ct-ps.php
Sukmadinata, N.S. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: Yayasan Kesuma Karya.(a)

Tuesday, 3 January 2017

Belajar Berfikir

Definisi dari berpikir adalah suatu keterampilan yang berguna bagi manusia untuk meraih pengetahuan sebanyak- banyaknya. Keterampilan berpikir dapat diajarkan disekolah melalui cara-cara langsung dan sistematis, dapat diselenggarakan pada semua bidang studi disekolah dan dapat pula diselenggarakan pada program tersendiri.

Pembelajaran tentang berpikir dapat dilakukan melalui bidang ilmu yang diajarkan. Kemampuan-kemampuan kognitif yang sangat mendasar, yang dimiliki siswa dapat diintegrasikan dengan pengajaran keahlian-keahlian berpikir tertentu secara langsung. Kegiatan decoding dalam membaca memerlukan analisis, membandingkan, membuat analogi-analogi, membuat terkaan-terkaan, sintesa, dan evaluasi, sehingga pengajaran tentang berpikir secara langsung diajarkan pada penguasaan kemampuan kognitif sebagai bagian dari program membaca (decoding). (Mulyadiharja & Ganesha, 2012)
Proses berpikir dikelompokan menjadi empat yaitu pemecahan masalah, pengambilan keputusan, berpikir kritis dan berpikir kreatif. Hal ini sejalan dengan literatur tentang berfikir tingkat tinggi. Berikut empat uraian mengenai proses berfikir :

Pemecahan Masalah
pemecahan masalah merupaka suatu proses berfikir yang didahului mencari informas mengenai suatu peristiwa untuk memperoleh infosrmasi yang relevan,kemudian informasi tersbut dikelola sehingga menghasilkan keputusan untuk menyelasaikan suatu peristiwa yang diluar dari harapan. Hal ini sejalan dengan pendapat para pakar berikut :
menurut Hamalik (1994), Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil keputusanyang tepat dan cermat
Pendapat lain problem solving adalah suatu pendekatan dimana lagkah – langkah berikutnya sampai penyelesaian akhir lebih bersifat kuantitatif ( Qrustian Blogs Friendster.c0m).
ini berarati orentasi pembelajaran problem solving merupakan infestigasi dan penemuan yang pada dasarnya pemecahan masalah. Selanjutnya problem solving merupakan taraf yang harus dipecahkan dengan cara memahami sejumlah pengetahuan dan keterampilan dan merupakan hasil yang dicapai individu setelah individu yang bersangkutan mengalami suatu proses belajar yang diajarkan suatu pengetahuan tertentu.

Berfikir Kritis
Proses berfikir selanjutnya adalah berfikir kritis. Berfikir keritis merupakan suatu proses sebelum pengambilan keputusan. Informasi yang didapat dipertimbangkan sedemikian sehingga keputusan yang diambil tepat.
Hal ini sejalan dengan pendapat para ahli. Secara umum berpikir kritis adalah penentuan secara hati-hati dan sengaja apakah menerima, menolak atau menunda keputusan tentang suatu klaim/pernyataan (Moore dan Parker, 1988:4). Atau dapat juga dikatakan berpikir kritis adalah suatu proses yang bertujuan untuk membuat keputusan-keputusan yang masuk akal tentang apa yang dipercayai atau apa yang dilakukan (Ennis, 1996: xvii). Kemampuan berpikir kritis sangat penting, karena dalam kehidupan sehari-hari cara seseorang mengarahkan hidupnya bergantung pada pernyataan yang dipercayainya, pernyataan yang diterimanya. Selanjutnya secara lebih berhati-hati mengevaluasi suatu pernyataan, kemudian membagi isu-isu yang ada apakah relevan atau tidak dengan pernyataan yang dievaluasi. Ketika seseorang mempertimbangkan suatu pernyataan dia telah mempunyai sejumlah informasi tertentu yang relevan dengan pernyataan tersebut dan secara umum dapat menggambarkan di mana mendapatkan informasi yang lebih banyak jika diperlukan (Haryani, 2012)

Pengambilan Keputusan
Manusia terlibat dengan banyak hal dalam kehidupan sehari-harinya, dari yang sederhana hingga yang kompleks. manusia akan dihadapkan dengan banyaknya pilihan-pilihan. Pengambilan keputusan merupakan bagian dari hidup manusia dalam menghadapi berbagai masalah untuk pemenuhan kebutuhan hidup, sehingga setiap manusia memerlukan pengambilan keputusan yang tepat. Pengambilan keputusan menjadi suatu hal yang biasa dilakukan karena setiap individu menghadapi berbagai permasalahan untuk dapat mempertahankan hidupnya.
Dua bagian yang menghubungkan antara pengambilan keputusan adalah kematangan emosi dan self-efficacy sehingga ada dua faktor yang apat mempengaruhi seseorang dalam mengambil keutusan. Yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar.
Menurut Noorderhaven (1995: 46), faktor-faktor dalam diri individu yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan antara lain adalah kematangan emosi, kepribadian, intuisi, dan umur. Bandura dan Jourden (1991: 24) berpendapat bahwa pengambilan keputusan dapat dipermudah atau dihambat oleh adanya self- efficacy.

Berfikir Kreatif
Berpikir kreatif merupakan kegiatan mental yang menghasilkan sesuatu yang baru hasil dari pengembangan. Hal ini sesuai dengan pendapat Coleman dan Hammen (Sukmadinata,2004a) bahwa ”Berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian (originality) dan ketajaman pemahaman (insight) dalam mengembangkan sesuatu (generating)”. Kemampuan berpikir kreatif berkenaan dengan kemampuan menghasilkan atau mengembangkan sesuatu yang baru, yaitu sesuatu yang tidak biasa yang berbeda dari ide-ide yang dihasilkan kebanyakan orang.


Terdapat empat tahap dalam berpikir kreatif, yaitu; (1) Exploring, mengidentifikasi hal-hal apa saja yang ingin dilakukan dalam kondisi yang ada pada saat ini; (2) Inventing, melihat atau mereview berbagai alat, teknik, dan metode yang telah dimiliki yang mungkin dapat membantu dalam menghilangkan cara berpikir yang tradisional; (3) Choosing, mengidentifikasi dan memilih ide-ide yang paling mungkin untuk dilaksanakan; (4) Implementing, bagaimana membuat suatu ide dapat diimplementasikan (Istianah, 2013)

Empat proses berfikir ini menjadi satu kesatuan untuk dapat menghadapi suatu peristiwa yang diluar harapan. Proses berfikir ini membentuk suatu siklus dalam menyelesaikan permasalahannya. Ketika permasalahan belum terselesaikn makan proses akan berulang dari awal, menyempurnakan informasi, menimbang informasi dengan kembali, sehingga didapat penyelesaiannya.

Tulisan ini diambil dari beberapa sumber, bisa dicek di daftar pustaka berikut. Semoga bermanfaat
Daftar pustaka

Bandura, Albert. 1986. Self-Efficacy (Efikasi Diri). Multiply.
Haryani, D. (2012). P – 17 membentuk siswa berpikir kritis melalui pembelajaran matematika, (November), 978–979.
Istianah, E. (2013). MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIK DENGAN PENDEKATAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEAs) PADA SISWA SMA. Infinity, 2(1), 43–54.
Mulyadiharja, S., & Ganesha, U. P. (2012). PENGEMBANGAN MODEL ASESMEN AUTENTIK PEMBELAJARAN IPA KONTEKSTUAL TERINTEGRASI DENGAN MODEL PENGAJARAN, 1(1), 1–12. Retrieved from https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=20&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiKtNT9tpjRAhVMOY8KHeKxBMw4ChAWCGAwCQ&url=http%3A%2F%2Fejournal.undiksha.ac.id%2Findex.php%2FJPI%2Farticle%2Fdownload%2F4482%2F3455&usg=AFQjCNEn1KEGivu9CnKp3mZ-yXI
 Moore, B.N & Parker, R. 1986. Critical Thinking Evaluating and Arguments in Everyday Life. California State University. California: Mayfield Publishing Company.http://www.utc.edu/walker-center-teaching-learning/teaching resources/ct-ps.php
Sukmadinata, N.S. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: Yayasan Kesuma Karya.(a)





Saturday, 31 December 2016

jadwal UN/USBN sudah keluar

Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 2017 tetap dilaksanakan di tahun 2017. pelaksanaannya pada bulan April sampai dengan Mei tahun 2017. dalam pelaksanaannya akan diperluas penggunaan ujian berbasis komputer oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.


UN dilaksanakan terlebih dahulu oleh SMK/MAK yaitu pada tanggal 3 sampai dengan 6 April 2017, tanggal 10 sampai dengan tanggal 13 April 2017 dilaksanakan oleh siswa SMA/MA. Untuk pelaksanaan UN SMP akan dibagi menjadi dua gelomban akibat kurangnya komuter yang tersedia. Gelombang pertama berlangsung pada tanggal 2, 3, 4, 15 Mei 2017. Sedangkan gelombang kedua berlangsung pada tanggal 8, 9, 10, dan 16 Mei 2017.


Totok Suprayitno sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, mengatakan, diperlukan adanya kerja sama, khususnya berbagi sumber daya atau resource sharing, dalam penggunaan komputer. Saat ini telah terdata sebanyak 12.053 sekolah/madrasah dengan kapasitas total 2.188.947 siswa siap menjadi tempat pelaksanaan ujian berbasis komputer. Dengan jadwal UN SMK/MAK, SMA/MA, dan SMP/MTs yang berbeda-beda, komputer dapat digunakan secara bergantian.
Mendikbud mengatakan, “Ujian berbasis komputer dilaksanakan untuk meningkatkan efisiensi, mutu, reliabilitas, integritas, dan kehematan pelaksanaan ujian nasional. Mendikbud juga mengimbau dinas pendidikan untuk mendata jumlah komputer di sekolah-sekolah di wilayahnya, serta mencari solusi terbaik dalam mengadakan fasilitas komputer untuk pelaksanaan UN”. Muhadjir Effendy, 2016

“Masing-masing dinas laporkan (data jumlah komputer) kepada kami. Untuk solusi, misalnya bisa meminjam komputer dari lembaga kursus komputer di daerahnya, atau bekerja sama dengan perguruan tinggi setempat,” ujar Mendikbud.

dengan adanya info ini, diharapkan seluruh siswa yang akan melaksanakan UN / USBN agar mempersiapkan diri sedini mungkin. UN tidak terkait oleh beberapa hari pelaksanaan, tapi berkaitan dari hari ini, ketika kita menyicil apa yang akan dipelajari maka kita punya tabungan yang cukup untuk menghadapi UN / USBN.

belum tahu pelajaran apa yang di ujikan saat UN/USBN? cek disini mata pelajaran yang diujikan di UN/USBN.

semoga berhasil.


*sumber kemdikbud

Epistemologi Pemahaman Matematika Masyarakat Baduy

Epistimologi Pemahaman Matematika Masyarakat Baduy
Hasan Sufi
Program Studi Matematika Pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2016

Abstrak
Indonesia is an archipelago that has a wide range of cultural as well as many cultures that are typical of each region from Sabang to marauke. Indonesia has so many different tribes in accordance with the existing culture of his ancestors since until now. One of them is the culture of the tribes in Banten. Tribes that have not been affected by the modern culture and still comply with the rules of his tribe who would not accept the new culture that is from the Bedouin tribe. Baduy tribe is a group of people who are living in rural Banten where they usually calls himself as the man Kenakes. Tribe in the village of Kenakes, Leuwidar, Lebak, Banten is indeed not an isolated tribe, but a tribe that was deliberately alienating itself from external life. Formally Baduy community does not recognize the institution of school, but for the understanding of mathematics to everyday life dominate society. Peneltin aims to find out the epistemological understanding of mathematics Baduy. The method used is literature. The results showed that the understanding of the mathematical community Baduy obtained from local knowledge possessed by meaningful learning methods.


Abstrak
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki berbagai macam budaya serta banyak kebudayaan yang khas dari masing-masing daerah dari sabang hingga marauke. Indonesia memiliki banyak sekali suku-suku yang berbeda sesuai dengan kultur yang sudah ada dari sejak nenek moyangnya hingga sekarang. Salah satunya adalah kebudayaan dari suku yang ada di Banten. Suku yang belum terpengaruh dengan adanya budaya modern dan masih mematuhi aturan sukunya yang tidak mau menerima kebudayaan baru tersebut yaitu dari suku Baduy. Suku Baduy merupakan sekelompok masyarakat yang memang tinggal di pedalaman Banten yang mana mereka biasanya menyebut dirinya itu sebagai orang Kenakes. Suku yang berada di Desa Kenakes, Leuwidar, Lebak, Banten ini memang bukan suku yang terasing, tetapi suatu suku yang memang sengaja mengasingkan dirinya dari kehidupan luar. Secara formal masyarakat baduy tidak mengenal lembaga sekolah, namun untuk pemahaman matematika untuk kehidupan sehari-hari masyarakat menguasai. Peneltin ini bertujuan untuk mengetahui secara epistimologis pemahaman matematika masyarakat Baduy. Metode yang digunakan adalah studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman matematika masyarakat baduy didapat dari kearifan lokal yang dimiliki dengan metode belajar bermakna.

contact my email , if you want to get full paper
Thursday, 29 December 2016

The second law of thermodynamics = sincerity


Try connecting the second law of thermodynamics with sincerity, the second law of thermodynamics to explain that: the heat may not work in one cycle solely for converting heat energy obtained is totally into mechanical effort (Kelvin-Planck formulation)

In one work cycle there must be some heat is not a business. It is impossible to get 100% efficiency. This is in line with a sincerity. a word that we often hear. Underneath it all, in fact we rarely do sincerity efficiency of 100%.

us after doing something always terbesit word strings attached. When we do things started with a lot of expectations even though it was small, this eliminates the efficiency of sincerity. Even in worship, we distress to pure solely for worship, a bit of hope will be a particular boost.

we can not say as the woman who dubbed the mother of the Sufis. In his poem says
 "If I want paradise then forbade myself to him, if I'm afraid of hell then put me on it"
This really is a word that is stamped chest. Which is to worship with sincerity efficiency of 100%

Ya Allah forgive if in worship we do not get 100% efficiency sincerity, there is only our fear Thee, Thee our hopes, and our love to You
Tuesday, 27 December 2016

cara menaikan trafik

Bagi pemula yang bermain blog akan kesulitan untuk meningkatkan penayangan, sama halnya seperti saya. Belum mengerti apa-apa tentang blog, mencoba belajar bagaimana asiknya bermain blog, ketemu istilah meningkatkan trafik pengunjung, dan saat ini saya akan mencobanya, kalian juga bisa mencoba, cek dibawah ini J

1. Masuk ke situs “maxvisits” salah satu penyedia jasa menaikan trafik pengunjung
2. Kemudian klik TRY IT NOW FOR FREE, seperti gambar dibawah ini


3.       Ketika di klok munculah jendela seperti ini


Isi kolom tersebut dengan :

1.URL of Your Article/Link : Sebelumnya buatlah terlebih dahulu sebuah artikel tentang Max Visit di Blog agan, setelah selesai dilakukan maka publishkan artikel tersebut dan kemudian link artikel dimasukan ke kolom yang telah  disediakan.

2.URL of The Website You Wish To Promote : Maksud dari kolom ini adalah, Masukan Link Artikel dari website atau blog agan yang mau dipromosikan oleh Max Visit.

3. Name : Berikan Nama dari Artikel yang ingin anda Promosikan.

4. Email Adress : Isikan Email agan untuk konfirmasi dari team Max Visit, apakah Website atau Blog agan diterima atau ditolak oleh Max Visit.

5. Send : Kirim aplikasi anda.

Setelah kolom sudah diisi dan dikirim,kita tinggal menunggu email konfirmasi dari max visit, semoga email kita diterima yah.

Dibawah ini grafik sebelum menggunakan max visit, masih di bawah 50 tayangnya


dan yang ini setelah berhasil, diatas 200 tayangnya. 

seoga artikel ini bermanfaat dan dapat diikuti,