sampai kapan?
14 March |
|Salah satu tempat formal yang heterogen dinegara tercinta ini, Indonesia adalah universitas. Diuniversitaslah segala jenis atsmosfer dari berbagai wilayah di Indonesia berkumpul membentuk suatu ekosistem yang berlandaskan pada keintelektualitas. Kehidupan yang seperti inilah yang menuntut mahasiswa untuk bersikap. Bersikap berbeda dari sikap masa-masanya ketika SMA dulu. Mencoba menghilangkan sikap keakuan, keegoisan, kemanjaan dan sifat-sifat lainnya yang mencontohkan sikap tidak peduli dengan keadaan sekitar. Karena pada masa itulah yang terpenting 'aku', yang penting aku senang, terserah dengan lingkungan mau bagaimana pun juga.
Di universitaslah seorang mahasiswa dituntut untuk bersikap peduli terhadap lingkungannya yang sehingga dengan sendirinya sikap-sikap yang ada dimasa SMA nya pun hilang. Perubahan sikap ini diturunkan dari para senior-senior mahasiswa.
Sikap yang harus dimiliki para mahasiswa inilah dibentuk suatu konsep sikap. Yang dimana konsep ini dijadikan landasan bagi mahasiswa untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Mahasiswa yang bukan lagi siswa SMA menempati ruang baru yang tesendiri ditatanan sosial. Mahasiswa bukan rakyat mahasiswa juga bukan pemerintah tapi mahasiswa bisa dijadikan sebagai fasilitator penghubung antara keduanya, rakyat-pemerintah.
Suatu konsep ini mungkin biasa disebut dengan "idealisme mahasiswa". Seperti namanya ideal yang berarti sempurna. Maksud disini adalah mahasiswa dituntut memiliki sikap yang ideal meskipun keidealan tidak akan tercapai.
Untuk mencapai idealisme mahasiswa, mahasiswa harus memiliki berbagai pengetahuan, minimal didalam bidangnnya bahkan hingga berprestasi. Hal ini patut dinomer satukan karena pada dasarnya mahasiswa adalah kaum akademis, sehingga diharapkan dapat membangun bangsa dengan segala potensinya.
Selanjutnya mahasiswa juga dituntut memiliki jiwa sosial, memiliki sikap peduli lingkungan dan sikap yang sesuai dengan nilai-nilai dimasyarakat, karena mahasiswa sebagai kaum intelek harus dapat menjadi panutan bagi masyarakat yang sewaktu-waktu mahasiswa harus dapat menyampaikan harapan masyarakat ke pemerintah.
Dua dasar sederhana yang menciptakan idealisme mahasiswa yaitu kesempurnaan akademis dan moral cukup mengubah suatu bangsa. Mahasiswa yang didominasi pemuda dengan segala potensi dapat membawa bangsa Indonesia menuju kejayaan.
Namun pada realitasnya, seorang mahasiswa ideal hanya beberapa persen dari semua mahasiswa, dan mahasiswa hanya beberapa persen dari jumlah pemuda diindonesia dan diperparah lagi dengan keidealaan mereka cukup terjadi ketika berada dimasa status mahasiswa saja, ketika mahasiswa terjun langsung kemasyarakat sesuai profesinya beberapa mahasiswa lupa dengan keidealannya. Ini semua menjadikan kejayaan Indonesia yang fana.
Tapi, waktu terus berputar, mahasiswa baru tumbuh baggaikan benih tumbuh subur, selalu ada jiwa-jiwa baru yang akan mewariskan idealisme mahasiswa dan menjaga nilai-nilai idealisme mahasiswa yang akan menjayakan kejayaan Indonesia.
"... Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kdapa celaan orang yang suka mencela... " Q.S al-maaidah ayat 54.
Hasan Sufi
pend.Matematika
UNTIRTA
Di universitaslah seorang mahasiswa dituntut untuk bersikap peduli terhadap lingkungannya yang sehingga dengan sendirinya sikap-sikap yang ada dimasa SMA nya pun hilang. Perubahan sikap ini diturunkan dari para senior-senior mahasiswa.
Sikap yang harus dimiliki para mahasiswa inilah dibentuk suatu konsep sikap. Yang dimana konsep ini dijadikan landasan bagi mahasiswa untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Mahasiswa yang bukan lagi siswa SMA menempati ruang baru yang tesendiri ditatanan sosial. Mahasiswa bukan rakyat mahasiswa juga bukan pemerintah tapi mahasiswa bisa dijadikan sebagai fasilitator penghubung antara keduanya, rakyat-pemerintah.
Suatu konsep ini mungkin biasa disebut dengan "idealisme mahasiswa". Seperti namanya ideal yang berarti sempurna. Maksud disini adalah mahasiswa dituntut memiliki sikap yang ideal meskipun keidealan tidak akan tercapai.
Untuk mencapai idealisme mahasiswa, mahasiswa harus memiliki berbagai pengetahuan, minimal didalam bidangnnya bahkan hingga berprestasi. Hal ini patut dinomer satukan karena pada dasarnya mahasiswa adalah kaum akademis, sehingga diharapkan dapat membangun bangsa dengan segala potensinya.
Selanjutnya mahasiswa juga dituntut memiliki jiwa sosial, memiliki sikap peduli lingkungan dan sikap yang sesuai dengan nilai-nilai dimasyarakat, karena mahasiswa sebagai kaum intelek harus dapat menjadi panutan bagi masyarakat yang sewaktu-waktu mahasiswa harus dapat menyampaikan harapan masyarakat ke pemerintah.
Dua dasar sederhana yang menciptakan idealisme mahasiswa yaitu kesempurnaan akademis dan moral cukup mengubah suatu bangsa. Mahasiswa yang didominasi pemuda dengan segala potensi dapat membawa bangsa Indonesia menuju kejayaan.
Namun pada realitasnya, seorang mahasiswa ideal hanya beberapa persen dari semua mahasiswa, dan mahasiswa hanya beberapa persen dari jumlah pemuda diindonesia dan diperparah lagi dengan keidealaan mereka cukup terjadi ketika berada dimasa status mahasiswa saja, ketika mahasiswa terjun langsung kemasyarakat sesuai profesinya beberapa mahasiswa lupa dengan keidealannya. Ini semua menjadikan kejayaan Indonesia yang fana.
Tapi, waktu terus berputar, mahasiswa baru tumbuh baggaikan benih tumbuh subur, selalu ada jiwa-jiwa baru yang akan mewariskan idealisme mahasiswa dan menjaga nilai-nilai idealisme mahasiswa yang akan menjayakan kejayaan Indonesia.
"... Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kdapa celaan orang yang suka mencela... " Q.S al-maaidah ayat 54.
Hasan Sufi
pend.Matematika
UNTIRTA
0 berbicara:
Post a Comment