copas :P
14 March |
|copas :P
by Hasan Sufi InsyaAllah Bisa on Thursday, February 3, 2011 at 8:44pm
ga sengaja liat-liat buku kecil, ternyata ada tulisannya, yasudah saya salin deh, di ujung tulisan itu sih 08, klo ga salah ditahun 2008, hm.. Masanya transisi dari kelas 1 sma ke kelas 2 sma,, yah masih bocah :D sperti ini tulisannya:
Dan,
ternyata membangun sebuah rasa keseseorang itu tidaklah mudah. Ketika orang lain mendapatkan rasa diawal pertemuan ia dan dia begitu indah lantas terjadilah hubungan dikeduanya, saling menciptakan sebuah cerita yang sama. Hal ini tak jarang orang lain dibuat iri oleh ia dan dia, termasuk aku.
Aku yang iri olehnya
padahal biasa-biasa aja dan memang menganggap hal itu biasa. Keyakinanku adalaha semua ada masanya.
Ya semua akan ada masanya, yang saat ini adalah masa ia dengan dia. Mungkin suatu saat nanti aku dan,
hm., dan seseorang.
Oya ada hal yang terlupa, terus waktuku dan seseorang kapan? Seseorang ini siapa, punya namakah?
Yakinku dia adalah orang itu, entah hal apa yang meyakinkan ku mengatakan ku memiliki rasa pada nya.
Diperjalanannya kumenikmati usahaku mencoba meyakini dia bahwasanya aku memiliki rasa dengannya, entah apa yang ada dipikirannya, kenapa setiap kusinggung bahwa ku memiliki rasa padanya, dia malah pura-pura tidak tahu, atau apalah itu, aku memang tidak mengerti.
Tiap hari ku memikirkan cara bagaimana agar aku bisa membuat satu kisah dengan dia. Sempat terpikirkan bagaimana seseorang mendapatkan seseorang, tapi ku merasa itu cara tidak sesuai dengan caraku, caranya ialah 'emaco' (bukan nama sebenarnya).
Ya ampuuun,, kaya zaman SD aja minta dijodoh-jodohin, usaha sendiri lah :D (so iye :P)
tak sanggup menunggu memaksa ku untuk cepat-cepat memastikannya, mungkin terlalu cepat bagi dirinya tapi itu menurutku tak masalah, ku ungkapkan secara jelas kepadanya bahwa, aku memiliki rasa denganmu.
Cerita selanjutnya tidak ingin ku rekam, :)
tanpa disadari hidup ini memang berputar, aku yang berusaha mengejar dia ternyata aku juga menjadi objek pengejaran, tapi itu sudah peristiwa lama yang baru ku sadari. Tidak ada rasanya aku membuat sikap acuh ku kepadanya. Entah apa yang ada diperasaannya untuk saat ini, apakah masih sama ketika awal bertemu denganku atau sudah berbeda.
Terkadang ia sms, dan tak jarang pula ku tak membalasnya, bukan apa-apa tapi isinya hanya sebuah permainan sms.
Mungkin disini ku salah tak menyadari kejadian disekitar, ku selalu mencari orang yang ingin membuat kisahku namun ia yang ada disekitarku lah orangnya.
Dengan rasa penuh harap ku tanyakan kepadanya, apakah ia ingin membuat kisah bersamaku dan jawabannya tak langsung ia jawab, berputar-putar yang ku tak ketahui arahnya kemana, tapi ku tetap mengikutinya dan akan mengatakannya bahwa akan berubah hidup kita tatkala kita bersama mengerjakannya. Senangnya mendengar apa yang ia ungkapkan, seandainya saat itu rumput bisa menari maka ku pastika mereka akan menari melihatku senang
beberapa minggu kemudian, ia memberi tahuku bahwa ada oranglain selainku, bingung ku seketika itu juga. Tapi ku berharap itu tak jadi masalah, ku mencoba tetap membangun rasa kepada ia.
Tak habis pikirku ketika ia masih menyapanya, aku yang masih belajar membangun rasa kepada ia tak tahu lagi mesti bagaimana. Harapku ia mengajariku mencintai ia. D'08
kisah fiktif, kesamaan nama, tempat, dan peristiwa mohon maaf tidak disengaja :D
Dan,
ternyata membangun sebuah rasa keseseorang itu tidaklah mudah. Ketika orang lain mendapatkan rasa diawal pertemuan ia dan dia begitu indah lantas terjadilah hubungan dikeduanya, saling menciptakan sebuah cerita yang sama. Hal ini tak jarang orang lain dibuat iri oleh ia dan dia, termasuk aku.
Aku yang iri olehnya
padahal biasa-biasa aja dan memang menganggap hal itu biasa. Keyakinanku adalaha semua ada masanya.
Ya semua akan ada masanya, yang saat ini adalah masa ia dengan dia. Mungkin suatu saat nanti aku dan,
hm., dan seseorang.
Oya ada hal yang terlupa, terus waktuku dan seseorang kapan? Seseorang ini siapa, punya namakah?
Yakinku dia adalah orang itu, entah hal apa yang meyakinkan ku mengatakan ku memiliki rasa pada nya.
Diperjalanannya kumenikmati usahaku mencoba meyakini dia bahwasanya aku memiliki rasa dengannya, entah apa yang ada dipikirannya, kenapa setiap kusinggung bahwa ku memiliki rasa padanya, dia malah pura-pura tidak tahu, atau apalah itu, aku memang tidak mengerti.
Tiap hari ku memikirkan cara bagaimana agar aku bisa membuat satu kisah dengan dia. Sempat terpikirkan bagaimana seseorang mendapatkan seseorang, tapi ku merasa itu cara tidak sesuai dengan caraku, caranya ialah 'emaco' (bukan nama sebenarnya).
Ya ampuuun,, kaya zaman SD aja minta dijodoh-jodohin, usaha sendiri lah :D (so iye :P)
tak sanggup menunggu memaksa ku untuk cepat-cepat memastikannya, mungkin terlalu cepat bagi dirinya tapi itu menurutku tak masalah, ku ungkapkan secara jelas kepadanya bahwa, aku memiliki rasa denganmu.
Cerita selanjutnya tidak ingin ku rekam, :)
tanpa disadari hidup ini memang berputar, aku yang berusaha mengejar dia ternyata aku juga menjadi objek pengejaran, tapi itu sudah peristiwa lama yang baru ku sadari. Tidak ada rasanya aku membuat sikap acuh ku kepadanya. Entah apa yang ada diperasaannya untuk saat ini, apakah masih sama ketika awal bertemu denganku atau sudah berbeda.
Terkadang ia sms, dan tak jarang pula ku tak membalasnya, bukan apa-apa tapi isinya hanya sebuah permainan sms.
Mungkin disini ku salah tak menyadari kejadian disekitar, ku selalu mencari orang yang ingin membuat kisahku namun ia yang ada disekitarku lah orangnya.
Dengan rasa penuh harap ku tanyakan kepadanya, apakah ia ingin membuat kisah bersamaku dan jawabannya tak langsung ia jawab, berputar-putar yang ku tak ketahui arahnya kemana, tapi ku tetap mengikutinya dan akan mengatakannya bahwa akan berubah hidup kita tatkala kita bersama mengerjakannya. Senangnya mendengar apa yang ia ungkapkan, seandainya saat itu rumput bisa menari maka ku pastika mereka akan menari melihatku senang
beberapa minggu kemudian, ia memberi tahuku bahwa ada oranglain selainku, bingung ku seketika itu juga. Tapi ku berharap itu tak jadi masalah, ku mencoba tetap membangun rasa kepada ia.
Tak habis pikirku ketika ia masih menyapanya, aku yang masih belajar membangun rasa kepada ia tak tahu lagi mesti bagaimana. Harapku ia mengajariku mencintai ia. D'08
kisah fiktif, kesamaan nama, tempat, dan peristiwa mohon maaf tidak disengaja :D
0 berbicara:
Post a Comment