belum kelar

shares |

ehm,, pingin ngomongin cnt, maklum lagi berbunga-bunga, dan memang layaknya seperti bunga nanti juga mengering dan akhirnya gugur, jadi nikmati saja :D

sebelumnya saya jelasin terlebih dahulu kenapa saya nulisnya 'cnt', tidak menulis katanya secara penuh. begini, saya nulisnya begitu karena saya menganggap kata cnt adalah sebuah kata kramat yang sangat sensitif sekali, terkadang menjadikan manusia seperti kita-kita ini menjadi hina (yang ga ngaku yasudah :p), uuuh..., Jadi kalo saya tulis kata cnt tanpa disingkat rasanya giimaanaa gitu :D

truus, mau minta maaf nih kepada teman-teman yang 'rued' dengan kata cnt ini, ckck,, saya tau,kalian bosan mendengar atau membicarakan hal ini, dimana-mana soal cnt, kayanya tuh masalah cnt sebanyak oksigen (02) yang berada diatsmosfer dan selalu kita hirup setiap detiknya. Hm,, masih mending 02, nah loh kalo CO2 ??? Pengap..!

Saya juga rued dengan cnt, tapi rued karena cnt sekarang diartikan berbeda dengan arti yang semestinya. Banyak yang berbelok karena cnt dan tidak memilih jalan yang 'lempeng', sebenarnya sih saya juga gak tau arti yang semestinya dari cnt itu apa?, tapi yang saya tau saya merasakan sesuatu hal yang benar-benar menyimpang dari cnt. Apa itu? Ga tau :D.

Coba kita lihat, begitu banyaknya kisah per-cnt-an dihidup ini yang cuma sebagai 'roman picisan', sekedar meraup komersil dari kata yang begitu indah, cnt. Contohnya dapat dilihat dari rating perfilman bertema cnt, ah hilang deh arti kesucian dari cnt.

Wajar jika dalam diri kita timbul rasa cnt yang

(terputuuus, namanya juga belum kelar :p,
kapan-kapan lanjutkan lagi, terusiiin...!)

Related Posts

0 berbicara:

Post a Comment